jadilah wanita yang sederhana namun berkelas...

jadilah wanita yang sederhana namun berkelas...

Kamis, 25 Oktober 2012

KISAH KU


KISAH KU 

Kisah ku berawal dari sebuah angan-angan yang tadinya gak habis pikir akan jadi seperti ini……
Aku adalah seorang wanita yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata atuapun ukiran, tetapi aku adalah seorang wanita yang ketika masalah menghampiri ku.. hanya lewat tinta hitam dan selembarkertas lah aku menuangkan isi hatiku,,, putus asa bukanlah sifat ku….. aku senang dengan sebuah tantangan, dan disainilah aku akan memulai sebuah tantangan dengan karir ku…. Karir dimana yang baru saja aku jajaki dan aku kembangkan saat ini,,, awalnya aku sempat ragu dan gak yakin sama apa yang aku lakukan saat nie, karena pada waktu itu aku di hadapkan pada sebuah pilihan, antara aku bekerja dan berhenti kuliah. Aku sempat bimbang dan gak tau hal apa yang musti aku perbuat. Karena pada waktu itu ekonomi keluarga ku lagie menurun, katakanlah usaha papah ku lagi bangkrut. Sedangkan waktu itu aku hanya ingin kuliah, dan disitupun aku mengakui dimana keegoisan aku timbul. Setelah aku renungkan pada malam itu…. Celetuslah sebuah ide yang tiba-tiba timbul dipikiran qu… akhirnya aku mengambil sebuah langkah, bagaimana caranya aku biar bisa kuliah dan bisa menghasilkan uang sendiri, yaaa setidaknya aku bisa membiayai uang kuliah ku sendiri. Hari demi hari Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk melamar disebuah perusahaan swasta… alhamdulilah pada waktu itu akupun di terima di perusahaan itu… dan akupun cepat mengambil langkah untuk pindah sif kuliah yang tadi pagie, jadi malem…. Dengan seperti ini akupun bisa menghasilkan uang dan bisa kuliah lagi tanpa memberikan beban untuk orang tua ku.
Tanpa disadari…
          Dengan seiring berjalannya waktu, ternyata apa yang ku kerjakan di perusahaan ini.. ada baiknya juga, akupun berfikir positif apa yang aku kerjakan ku menggap semua itu seperti aku kurus. Karena pekerjaan yang aku pegang saat ini ternyata ada sangkut pautnya sama kuliah ku….. aku sempat bersyukur, ternyata aku gak harus musti ikut kursus biar dapet materi seperti ini.. dengan aku bekerja disini akupun bisa mendapatkan materi dan wawasan baru. Dengan aku bekerja seperti ini, akupun mempunyai tanggung jawab besar dan bisa disiplin oleh waktu.
Hemmmmm untuk saat ini akupun menjalani kehidupan ini dengan penuh kebahagiaan, dan akupun mulai menyadari sekarang betapa pentinya peran orang tua dalam kehidupan ku, akupun mulai menyadari betapa susah payahnya orang tua ku mencari uang untuk kehidupan keluarga dan khususnya untuk membiayai kuliahku, sekarang lah saatnya aku memulai karir ku, aku akan buktikan kepada kedua ortu ku bahwa aku patut untuk di banggakan.
inilah kisah ku……
Kisah ku selanjutnya tunggu ya………
Terimakasih……….                                                                                                                                                                                                                                                               

Senin, 16 April 2012

CONTOH KASUS PERUSAHAAN SONY


Nama              : Yoga Oktavianti Wiranata
Npm                : 19210820
Kelas               : 2EA17


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Pendekatan atau teori kepemimpinan ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard berdasarkan teori-teori kepemimpinan sebelumnya. Pada pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja, karena tiap-tiap organisasi itu memiliki ciri-ciri khusus dan unik. Bahkan organisasi yang sejenispun akan menghadapi masalah yang berbeda karena adanya lingkungan yang berbeda, semangat dan watak bawahan yang berbeda.
Situasi yang berbeda-beda ini harus dihadapi dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda pula. Karena banyaknya kemungkinan yang dapat dipakai dalam menerapkan perilaku kepemimpinan sesuai dengan situasi organisasi, maka pendekatan situasional ini disebut juga dengan pendekatan kontingensi; yang dapat berarti kemungkinan.

CONTOH KASUS PERUSAHAAN SONY

Nama Sony Arianto Kurniawan, pemilik situs sony-ak.com menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir sejak kabar somasi Sony Corporation Jepang terhadapnya. Hal tersebut pun turut berpengaruh terhadap kenaikan trafik internet ke situs tersebut. "Ya sekitar 200 kali lipat lah," ujar Sony AK kepada melalui layanan instant messaging, Senin (15/3/2010) kemarin. Akibat kenaikan trafik itu, pada Senin siang hingga petang, akses ke situs tersebut sedikit terganggu. Sereingkali muncul pesan error pada database saat situs dikunjungi atau membuka halaman-halaman di dalamnya. Namun, jika ditunggu beberapa saat, halaman yang diinginkan tetap muncul. Meski demikian, sejak Senin petang akses ke sony-ak.com kembali normal.
Sony AK mengakui adanya gangguan tersebut meski tidak sampai situsnya down. Ia juga belum berencana menambah bandwidth karena dengan kapasitas yang ada sekarang masih bisa memenuhi kenaikan trafik yang tinggi. Jika dilihat dari tren kenaikan trafik yang dipantau Alexa.com, situs sony-ak.com memang mengalami lonjakan trafik signifikan terutama sejak 12 Maret 2010. Sesuai Alexa, situs sony-ak.com saat ini menduduki peringkat 1.429 situs terpopuler di Indonesia. Sony-ak.com dismasi Sony Corporation Jepang melalui kuasa hukumnya di Indonesia karena dinilai memiliki kesamaan visual dengan domian Sony.
Ini kasus pertama kali di Indonesia, seorang blogger  yang dituntut perusahaan raksasa, karena memakai nama yang mirip dengan nama perusahaan itu. Perusahaan Sony mengajukan tuntutan karena ada seorang blogger yang memakai nama sony-ak.com sebagai domain blognya. Sebenarnya nama domain sony-ak.com merupakan singkatan dari nama sebenarnya yaitu Sony Arianto Kurniawan. Nama domain ini diregister pada 28 Juli 2003. Dan isi blog Sony AK tidak ada hubungan sama sekali dengan produk-produk Sony apalagi merugikan perusahaan Sony Japan.
Kini Sony AK dihadapkan pada dua pilihan, melepas nama domainnya atau diseret ke meja hijau oleh Sony Corp. Secara hukum memakai nama yang sama atau mirip dengan nama sebuah perusahaan atau badan hukum adalah dilarang. Walaupun itu merupakan singkatan nama atau apa pun, sekali lagi memakai nama yang sama dengan merek dagang atau nama perusahaan adalah dilarang, itu yang perlu kita pahami. Banyak pihak menganggap tuntutan Sony Corp Japan ini berlebihan, karena sangat banyak orang Indonesia yang bernama depan Sony. Bagaimana jika Sony Tulung punya website sonytulung.com? Apakah juga akan dituntut oleh Sony Corp? Atau tetangga saya yang bernama Sony Hermawan yang akan membuat toko online bernama sonyhermawan.com?
Dalam kasus Sony AK dan Sony Corp ini, saya berusaha mengambil sikap di tengah-tengah. Disatu sisi Sony AK punya hak memakai nama sony-ak.com karena itu merupakan nama singkatan dia. Tapi di sisi lain Sony Corp juga mempunyai hak untuk mengajukan tuntutan karena nama yang dipakai Sony AK berhubungan langsung dengan merek dagang atau perusahaan Sony. Kekhawatiran kalau nama domain itu nanti disalahgunakan untuk hal yang merugikan Sony Corp mungkin sebagai pertimbangannya.
Satu pelajaran penting bisa kita ambil dari kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Hendaknya kita berhati-hati dalam memilih nama domain. Apapun alasannya, atau apapun nama asli kita hendaknya kita lihat dulu apakah nama itu berdampak seperti kasus Sony AK dan Sony Corp. Karena bagaimanapun kita harus tunduk pada undang-undang yang berlaku, bahwa memakai nama domain yang sama atau mirip dengan nama merek dagang adalah tidak boleh…!

KESIMPULAN
Ini kasus pertama kali di Indonesia, seorang blogger  yang dituntut perusahaan raksasa, karena memakai nama yang mirip dengan nama perusahaan itu. Perusahaan Sony mengajukan tuntutan karena ada seorang blogger yang memakai nama sony-ak.com sebagai domain blognya. Sebenarnya nama domain sony-ak.com merupakan singkatan dari nama sebenarnya yaitu Sony Arianto Kurniawan. Nama domain ini diregister pada 28 Juli 2003. Dan isi blog Sony AK tidak ada hubungan sama sekali dengan produk-produk Sony apalagi merugikan perusahaan Sony Japan.
Kini Sony AK dihadapkan pada dua pilihan, melepas nama domainnya atau diseret ke meja hijau oleh Sony Corp. Secara hukum memakai nama yang sama atau mirip dengan nama sebuah perusahaan atau badan hukum adalah dilarang. Walaupun itu merupakan singkatan nama atau apa pun, sekali lagi memakai nama yang sama dengan merek dagang atau nama perusahaan adalah dilarang, itu yang perlu kita pahami. Banyak pihak menganggap tuntutan Sony Corp Japan ini berlebihan, karena sangat banyak orang Indonesia yang bernama depan Sony. Bagaimana jika Sony Tulung punya website sonytulung.com? Apakah juga akan dituntut oleh Sony Corp? Atau tetangga saya yang bernama Sony Hermawan yang akan membuat toko online bernama sonyhermawan.com?
Satu pelajaran penting bisa kita ambil dari kasus Sony AK dan Sony Corp ini. Hendaknya kita berhati-hati dalam memilih nama domain. Apapun alasannya, atau apapun nama asli kita hendaknya kita lihat dulu apakah nama itu berdampak seperti kasus Sony AK dan Sony Corp. Karena bagaimanapun kita harus tunduk pada undang-undang yang berlaku, bahwa memakai nama domain yang sama atau mirip dengan nama merek dagang adalah tidak boleh…!
SUMBER
http://motivasi.petamalang.com/kasus-sony-ak-dan-sony-corp

CONTOH KASUS KEPEMIMPINAN


Nama               : Yoga Oktavianti Wiranata
Npm                : 19210820
Kelas               : 2EA17

CONTOH KASUS KEPEMIMPINAN FAUZI BOWO DAN SBY

Contoh kasus dalam hal ini adalah Pemilu Kada DKI Jakarta 11 Juli mendatang. Aneh tapi nyata, Gubernur DKI saat ini, Fauzi Bowo, kembali jadi calon. Wadah tempat Bowo dicalonkan adalah Partai Demokrat. Publik sudah sama-sama tahu, bahwa Bowo yang saat kampanye Pilkada DKI tahun 2007 mengusung tema kampanye “Serahkan kepada Ahlinya” dalam perjalanan memimpin Jakarta ternyata ‘babak belur’—lantaran tak sesuai dengan slogan yang dia buat.
Tak ada konsep Bowo yang sukses sehubungan dengan “Serahkan kepada Ahlinya”. Justru cibiran sinis diterima Fauzi Bowo, karena dua masalah yang dijanjikan akan tuntas ditangani Bowo tak jua kunjung beres. Macet dan banjir makin tak terbendung. “Serahkan kepada Ahlinya”, nyata-nyata tak ada apa-apanya. Ia hanya slogan kosong, tak punya nilai apa-apa. Dalam perjalanannya Bowo terkesan tak memiliki Visi dan Konsep.
Macet dan banjir di Jakarta tetap tak bisa diatasi. Tak hanya dua problem itu. Program lainnya, misalnya Perda Larangan Merokok di ranah publik, juga tak jalan. Di perkantoran, mall, halte, stasiun, mobil angkutan umum, dan tempat-tempat umum lainnya, orang tetap merokok, mengotori lingkungan dan mengganggu orang lain di sekitarnya. Proyek ini nyata-nyata gagal total! Dalam beberapa tahun terakhir, di setiap bulan Ramadhan, Pemerintah DKI bilang, bahwa mulai Ramadhan ini Jakarta bebas dari gelandangan dan pengemis. Nyatanya, itu cuma omong doang alias omdo!   Faktanya gelandangan dan pengemis bahkan di bulan Ramadhan tambah ramai dan berlanjut pasca Ramadhan. Tak ada yang sesuai antara ucapan dan perbuatan. Parah.
Dalam hal mengatasi kemacetan, sudah berapa kali Pemda dan Dinas Perhubungan DKI menyatakan akan segera menutup sejumlah putaran yang menyebabkan kemacetan, misalnya putaran di kawasan Pasar Minggu. Tapi, itu hanya omdo! Faktanya, itu tak ada actionnya. Tak ada upaya yang jelas dalam mengatasi kemacetan seperti halnya tidak ada konsep yang tokcer untuk membendung banjir.
Jadi, dari gubernur sampai pejabat-pejabat di bawahnya, apa saja sebenarnya yang mereka kerjakan untuk melayani kepentingan rakyat, memberikan kenyamanan, rasa aman dan sejahtera? Ini terpulang ke pemimpin puncaknya, gubernur. Jika Fauzi Bowo berhasil menuntaskan dua saja permasalahan, macet dan banjir, dalam masa 5 tahun kepemimpinnya—saat mana pada masa kampanye Pilkada DKI tahun 2007 dia menjual tagline “Serahkan kepada Ahlinya”—sesuai dengan janjinya, itu sudah cukup. Tapi nyatanya, itu jauh panggang dari api. Tak ada greget selama Bowo memimpin Jakarta.
Tapi, sungguh memprihatinkan, Bowo kembali dicalonkan. Padahal, logikanya orang yang kembali dicalonkan, itu lantaran dia sukses. Nah, apa kesuksesan yang ditelurkan Bowo? Yang kita dengar publik Jakarta umumnya  jengkel dengan sosok yang satu ini. Kritikan dan cemoohan kerap kita dengar. Partai-partai politik yang mencalonkan kembali Bowo sama sekali “menulikan” telinga dan “membutakan” matanya  akan kenyataan bahwa sesungguhnya publik sudah jenuh dan bosan melihat kepemimpinan Fauzi Bowo yang ternyata tak memiliki Visi, Konsep, Program yang jelas dan clear!
Lantas, bagaimana kandidat lainnya? Kita belum tahu, siapa, apa dan bagaimana Visi, Konsep dan Program mereka. Apakah mereka benar-benar sosok yang akseptabel (diterima) publik, kapabel (memiliki kemampuan) dan Kridibel? Tapi, ketimbang mencalonkan kembali Fauzi Bowo yang kita sudah sama-sama tahu pola dan polah kerjanya, dan terbukti gagal dengan tagline “serahkan kepada ahlinya, lebih baik DKI Jakarta memberi kesempatan dan menghadirkan pemimpin yanContoh kasus dalam hal ini adalah Pemilu Kada DKI Jakarta 11 Juli mendatang. Aneh tapi nyata, Gubernur DKI saat ini, Fauzi Bowo, kembali jadi calon. Wadah tempat Bowo dicalonkan adalah Partai Demokrat. Publik sudah sama-sama tahu, bahwa Bowo yang saat kampanye Pilkada DKI tahun 2007 mengusung tema kampanye “Serahkan kepada Ahlinya” dalam perjalanan memimpin Jakarta ternyata ‘babak belur’—lantaran tak sesuai dengan slogan yang dia buat.
Itu kasus kepemimpinan di DKI Jakarta.  Bagaimana di level nasional? Kita sudah sama-sama tahu. Presiden SBY dinilai gagal. Korupsi yang dia janjikan akan diperangi. Bahkan dia bertekad untuk berjihad melawan korupsi, sebagaimana Gubernur DKI Fauzi Bowo, juga hanya mimpi dan slogan kosong. Bahkan justru di partai SBY sendiri korupsi melanda. Slogan “Katakan tidak!” pada korupsi di partainya saat kampanye pemilu 2009 lalu, menjadi bumerang.  Itu hanya satu contoh. Maka, berkaca dari pengalaman, dalam memilih pemimpin yang akan datang, termasuk untuk Jakarta, jangan sampai kita terjebak lagi seperti beli kucing dalam karung! Jika memang tak ada yang layak, buat apa memilih? Jika kita tak memilih karena tak ada yang layak, anggap saja itu sebagai hukuman mereka yang mencalonkan dan yang dicalonkan! Agar orang jangan seenaknya saja ingin jadi pemimpin, padahal tak memenuhi syarat.
Akhirnya, kita ingin yang tampil dan ditampilkan adalah mereka yang benar-benar memenuhi syarat dan kriteria. Yang merasa tak memenuhi syarat, lebih baik tahu diri dan minggir! Terlebih lagi yang sudah pernah memimpin, tapi gagal!  Apa tak malu, jika maju lagi? Ataukah rakyat selalu digiring dan dikerahkan  untuk memilih sosok yang sesungguhnya tak layak?
KESIMPULAN
Gubernur DKI saat ini, Fauzi Bowo Wadah tempat Bowo dicalonkan adalah  Partai Demokrat. Publik sudah sama-sama tahu, bahwa Bowo yang saat kampanye Pilkada DKI tahun 2007 mengusung tema kampanye “Serahkan kepada Ahlinya” dalam perjalanan memimpin Jakarta ternyata ‘babak belur’—lantaran tak sesuai dengan slogan yang dia buat.
Jadi, dari gubernur sampai pejabat-pejabat di bawahnya, apa saja sebenarnya yang mereka kerjakan untuk melayani kepentingan rakyat, memberikan kenyamanan, rasa aman dan sejahtera? Ini terpulang ke pemimpin puncaknya, gubernur. Jika Fauzi Bowo berhasil menuntaskan dua saja permasalahan, macet dan banjir, dalam masa 5 tahun kepemimpinnya—saat mana pada masa kampanye Pilkada DKI tahun 2007 dia menjual tagline “Serahkan kepada Ahlinya”—sesuai dengan janjinya, itu sudah cukup. Tapi nyatanya, itu jauh panggang dari api. Tak ada greget selama Bowo memimpin Jakarta.

Rabu, 11 April 2012

CONTOH KASUS KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN

Dibanyak tempat, kita bisa mendengar orang yang mengeluhkan tentang kepemimpinan seseorang. Biasanya, tentang atasannya. Bunyinya macam-macam, namun intinya sama. Hal ini menunjukkan adanya jurang pemisah yang cukup lebar antara harapan orang-orang yang dipimpin dengan kualitas kepemimpinan yang ditunjukkan oleh sang pemimpin. Kepemimpinan itu merupakan tanggung jawab yang sangat berat. Setidaknya, begitulah yang pernah saya rasakan. Oleh karenanya, hanya bisa ditunaikan oleh orang-orang yang memiliki komitmen untuk melayani. Mereka yang hanya ingin dilayani tidak akan mungkin berhasil menjalankan misi kepemimpinannya. Maka jika ada suatu kelompok kerja yang berantakan, boleh jadi itu disebabkan karena pemimpinnya belum melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dalam melayani orang-orang yang dipimpinnya. 
Memangnya apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin?
Salah satu lokasi bermain favorit saya sewaktu kecil adalah stasiun kereta api. Hal paling menarik dari kereta api adalah ketika lokomotifnya bergerak menarik gerbong-gerbong yang berjejer. Sebuah lokomotif lebih sering berada di depan. Dia juga tidak pernah meninggalkan salah satu gerbongnya tertinggal ditengah jalan. Persis seperti itulah makna kepemimpinan. Sebagai pemimpin, kitalah yang menjadi lokomotif yang menentukan arah dan kecepatan gerakan anak buah kita seperti lokomtif yang menarik semua gerbongnya.  Jika lokomotif itu diam, maka gerbong pun diam. Makanya, jika kelompok kerja kita dinilai kurang dinamis, kita perlu introspeksi; apakah sebagai seorang pemimpin kita sudah menjadi lokomitif yang yang baik? Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menjadi lokomotif kelompok kerja yang baik, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:
1.    Menjadi mesin bagi kelompok kerja. Sebuah perusahaan hanya merekrut orang-orang terbaik. Sistem seleksi mereka sangat ketat sehingga orang sembarangan tidak mungkin bisa lulus. Kemudian orang-orang terbaik itu dibagi kedalam beberapa kelompok dengan bobot pekerjaan yang sebanding. Di awal tahun, setiap team mengajukan gagasan-gagasan yang brilian. Lalu mereka mendapatkan kesempatan untuk merealisasikannya. Di akhir tahun, sebagian besar kelompok menghasilkan pencapaian sesuai harapan. Tetapi, ada satu team yang menonjol. Bukan hanya hasilnya yang lebih baik, melainkan juga lebih banyak lagi inisiatif yang mereka buat. Antusiasme mereka sangat tinggi. Dan hubungan emosional mereka sangat erat. Apa yang terjadi? Sama seperti gerbong-gerbong yang berjejer di stasiun kereta api di kota kewedanaan kami. Pergerakan mereka sangat ditentukan oleh lokomotifnya. Bahkan orang-orang terbaikpun membutuhkan seorang pemimpinyang sanggup menggerakkan mereka. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi sekumpulan orang hebat yang memiliki begitu banyak kemampuan namun tidak terdayagunakan. Sebagai seorang atasan, kita adalah mesin bagi orang-orang yang kita pimpin. Jika kita tidak bergerak, mungkin mereka akan tetap jalan ditempat. Maka kitalah yang menentukan baik buruknya kinerja mereka.
2.     Menentukan arah pergerakan kelompok. Di stasiun itu ada begitu banyak rel yang saling berseliweran. Rumit sekali. Masing-masing menghubungkan jalur utama dengan pool gerbong-gerbong kosong. Setelah gerbong yang satu disambungkan dengan gerbong yang lainnya, lokomotif membawa gerbong-gerbong itu memasuki jalur yang seharusnya, lalu melaju ke arah tujuannya masing-masing. Bahkan orang-orang terbaikpun membutuhkan seorang pemimpin yang sanggup memberikan arah kepada mereka. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi sekumpulan orang hebat yang bergerak kearah mana saja yang mereka suka. Sebagai seorang atasan, kita adalah penentu arah bagi orang-orang yang kita pimpin. Arah yang dimaksud bisa berupa sasaran-sasaran jangka pendek, atau jangka menengah. Bisa juga berupa visi jangka panjang. Kearah yang kita sebagai pemimpin tentukan itulah semua orang akan bergerak secara serempak. Jika kita tidak memberi arah yang jelas, mungkin mereka akan memasuki jalur yang keliru sehingga tidak bisa sampai ke tempat yang seharusnya kita tuju..
3.   Menempatkan diri digaris terdepan. Sepanjang yang saya ingat, lokomotif itu jarang sekali berada diposisi yang paling belakang. Dia lebih sering berada di garis paling depan. Hanya sesekali saja dia mendorong gerbong, yaitu ketika dia sedang mengatur letak parkir di pool atau pada saat sedang menyambungkan gerbong yang satu dengan lainnya. Dia memang butuh maju dan mundur. Namun ketika rangkaian kereka api itu sudah siap untuk melaju ke tempat tujuan; sang lokomotif senantiasa berada didepan. Begitu pula halnya dengan seorang pemimpin. Dia tidak hanya berteriak dibelakang meja. Dia juga bersedia berada dibarisan paling depan perjuangan yang dihadapi anak buahnya. Dalam konteks ini, tidak berarti kita mengerjakan tugas-tugas mereka. Karena dalam kepemimpinan berlaku premis  Do your part, I do mine.Setiap orang punya tugas dan perannya masing-masing. Namun semua peran itu hanya akan bisa berjalan dengan baik, jika setiap komponen menunaikan tugasnya dengan baik, dan seperti lokomotif pemimpinnya berada di garis terdepan usaha-usaha yang mereka perjuangkan.
4.     Terus menerus menyemangati. Sebelum kereta berangkat, terdengar bunyi peluit yang khas sekali. Tidak ada peluit lain yang bunyinya seperti itu. Sesaat kemudian lokomotif di stasiun kereta kami mengepulkan asap hitam diiringi bunyi gujes-gujesâ tiada henti. Gerbong-gerbong mengikutinya dibelakang sambil mengeluarkan bunyi gemeretak duk duk duka. Gujes-gujes di depan dibalas dengan geretak duk duk duk di belakang. Disepanjang perjalanan itu, seluruh rangkaian gerbong kereta api berlari sambil menyanyikan lagu mars penyemangat yang terus memnggelora. Seperti itulah gambaran sebuah team yang seharusnya. Pemimpinnya berlari di garis depan sambil tiada henti-hentinya menyemangati, sedangkan orang-orang yang dipimpinnya terus mengikuti sambil meneriakan yel-yel pembakar semangat. Orang-orang yang kita pimpin, membutuhkan dorongan semangat yang tidak pernah putus-putusnya. Maka sebagai seorang pemimpin, kita berkewajiban untuk menyumplai dorongan semangat itu. Selama kita tidak mengenal lelah menyemangati mereka, maka mereka tidak akan pernah kehilangan semangat itu. Karenanya, salah satu fungsi penting dalam proses kepemimpinan kita adalah, terus menerus menyemangati mereka.
5.   Menambahkan human touch. Menjadi pemimpin yang memiliki sifat-sifat lokomotif itu sudah termasuk top banget. Namun, ada satu aspek yang tidak dimiliki oleh lokomotif meskipun hal itu merupakan fungsi kepemimpinan yang sangat penting. Ini bukan soal kelemahan pada lokomotif, namun fakta yang menunjukkan bahwa memimpin manusia itu sungguh sangat berbeda dengan memimpin gerbong-gerbongâ. Sebagai seorang pemimpin, kita membutuhkan pemahaman ini. Realitasnya, kita memimpin mahlukânya yang tidak begitu saja mengikuti kita, atau manut saja terhadap apapun yang kita mintakan mereka melakukannya. Oleh sebab itu, kita membutuhkan kemampuan yang disebut human touchâ, alias sentuhan manusiawi. Artinya, kepemimpinan yang memanusiakanâ mereka. Karena manusia ingin didengar, maka memanusiakan berarti bersedia mendengar. Karena manusia punya aspirasi, maka itu juga berarti kesediaan untuk mendorong dan menyokong aspirasi mereka. Karena manusia mempunyai keinginan untuk dihargai, maka human touch juga berarti kesediaan untuk menghormati dan menghagai harkat martabat orang-orang yang kita pimpin. Pendek kata, seorang pemimpin yang bersedia untuk mempertimbangkan seluruh aspek kemanusiaan orang-orang yang dipimpinnya.

SARANNYA………
Guru kehidupan saya mengabarkan bahwa diantara orang-orang yang paling disukai oleh Tuhan dihari perhitungan adalah orang-orang yang semasa hidup menjadi pemimpin yang adil. Sebaliknya, orang yang paling dibenci Tuhan pada hari itu adalah orang-orang yang semasa hidupnya menjadi pemimpin yang lalai. Maka menjadi pemimpin adalah sebuah pertaruhan; untuk menjadi pribadi yang dicintai Tuhan, atau dibenciNya. Jika sekarang kita sudah mendapatkan amanah kepemimpinan itu, maka dihari kebangkitan nanti kita akan dihadapkan pada kedua kemungkinan itu. Mumpung masih ada waktu, mari kita belajar lagi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Agar kelak, kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang dicintai Tuhan berkat amanah kepemimpinan yang kita tunaikan.

Jumat, 30 Maret 2012

PENGARUH KENAIKAN BBM TERHADAP INVLASI

PENGARUH KENAIKAN BBM TERHADAP INVLASI
Pengaruh kenaikan  harga BBM akan sangat terasa untuk para buruh nasional. "Kenaikan BBM akan sangat dirasakan oleh kalangan buruh nasional kita, perjuangan mereka kemarin untuk menaikkan upah minimumnya terasa sia-sia," ujar anggota komisi IX DPR RI Herlini Amran, di Jakarta, Jumat (23/3/2012). Legislator Partai Keadilan Sejahtera ini melanjutkan, daya beli buruh yang diharapkan naik pasca kenaikan UMK kemarin, seperti tercabik-cabik akibat kenaikan harga BBM. Apalagi, 46 Komponen KHL dalam Permenaker 17/2005 sudah otomatis akan naik nominal harganya.
            Menurut Din, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak bijak, sebab kebijakan tersebut justru akan menyusahkan rakyat. Pasalnya, kenaikan harga BBM sering dibarengi, bahkan didahului dengan kenaikan barang-barang lainnya terutama kebutuhan pokok yang justru akan membawa dampak pada kesusahan hidup rakyat "Itu bisa dihindari dan bukan opsi jika pemerintah benar dalam pengelolaan perminyakan," imbuh dia. Dikatakannya, yang terjadi saat ini justru kebocoran dan korupsi dalam pengelolaan migas. Padahal, Indonesia bisa memproduksi minyak sendiri karena ada deposit untuk itu. Din menyayangkan, sikap pemerintah yang tetap bertahan pada produksi 900 ribu barel/hari, sementara kebutuhan minyak masyarakat 1.250 barel/hari. Jadi, pemerintah memilih kebijakan membeli kekurangan 350 ribu barel/hari.
Pembelian inilah, kata Din, yang justru mendorong transaksi yang tidak transparan. "Saya dengar anak perusahaan Pertamina Petral yang melakukan pembelian minyak mentah di Singapura rentan melakukan kecurangan itu," terang dia.
Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak disinyalir sarat dengan kepentingan kapitalisme asing, kata pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Revrisond Baswir. "Indikasi kepentingan kapitalis dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu juga tampak pada agenda pemerintah yang mencanangkan Indonesia bebas subsidi BBM pada 2015. Konsekuensi yang terjadi secara otomatis adalah masyarakat akan dipaksa untuk konversi dari premium ke pertamax," katanya di Yogyakarta, Kamis. Menurut dia pada diskusi publik "Menata Ulang Indonesia", pada 2015 masyarakat dipaksa konversi premium ke pertamax, karena subsidi dihentikan. 
 Pada saat itu perusahaan minyak asing seperti Chevron, Petronas, dan Shell akan merajalela, dan sektor asing yang akan meraup keuntungan. "Kuatnya cengkeraman kapitalisme asing di Indonesia semakin terlihat dengan adanya 40 perusahaan asing yang telah memegang izin pembukaan SPBU. Setiap perusahaan tersebut diizinkan membuka 2.000 SPBU dan menguasai seluruh produksi dari hulu ke hilir," katanya. Ia mengatakan, ekspansi kapitalisme besar-besaran juga terlihat pada tambang minyak yang menyumbang 40 persen produksi Indonesia, kini telah diselenggarakan oleh perusahaan asing, Chevron. Bahkan, berdasarkan data 2010, dari total seluruh kebun sawit di Indonesia yang diselenggarakan oleh BUMN hanya tinggal 7,8 persen. "Negara kita dalam konteks ekonomi sebenarnya sudah kalah, karena mengatur kekayaan sumber daya sendiri saja tidak lagi bisa. Ketika alat produksi dikuasai asing, maka kekuatan politik dan kekuatan legal dikuasai kapitalis," katanya. Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukan penataan ulang alat-alat produksi yang ada di Indonesia. Kekayaan potensi alat produksi negeri itu harus dikuasai negara karena jika tidak, maka akan jatuh ke orang per orang dan rakyat ditindas.
Sementara BP Migas sebagai lembaga yang mengelola tidak memiliki lembaga pengontrol. "Bisa dibayangkan pihak asing yang sudah lama bercokol di Indonesia yang sudah habis waktunya dan tidak diakhiri bahkan diperpanjang. Bahkan, menurut data Kanada, kita adalah negara dengan investasi Migas terburuk di dunia," jelasnya. Karena itulah kemudian pemerintah berdalih mengurangi subsidi dengan menaikkan harga BBM. "Ini sebuah kamuflase, apalagi dialihkan ke BLT ini kamuflase untuk meraih simpati rakyat. Ini praktek politik yang tidak benar sehingga saya pribadi dan Muhammadiyah tidak setuju dengan kenaikan harga BBM," tegasnya. Akan tetapi Dalam satu dekade, Pemerintah Indonesia tercatat sudah tujuh kali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai, kebijakan kenaikkan harga BBM bersubsidi terpaksa dilakukan, karena tidak ada cara lain untuk menaikkan harga BBM. "Menurut saya kenaikan harga BBM ini bukan karena setuju tidak setuju atau tepat atau tidak tepat, melainkan karena tidak ada cara lain selain menaikkan harga BBM," kata Jusuf Kalla pada wartawan, usai meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis yang diselenggarakan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan PMI DIY, di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta, Selasa (19/4). Jadi, kata Jusuf Kalla, kenaikan BBM itu bukan sesuatu yang baru. Pria yang akrab disapa JK itu menilai, bila harga BBM tidak dinaikkan, konsekuensinya terpaksa mengurangi biaya lain seperti pembangunan jalan, sekolahan, dan lain-lain.  Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu tak menapik, kenaikkan harga BBM bakal berdampak pada rakyat kecil. Karena itu rakyat yang tidak mampu akan diberi BLT (Bantuan Langsung Tunai). Sebetulnya, kata JK, yang terkena dampak langsung itu orang yang mempunyai mobil. Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu pun meminta kepada pemilik kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor untuk mengurangi perjalanan.
"Contoh sederhana, harga sandang, pangan, sewa kamar pasti dan lain-lainnya pasti akan naik, sedangkan revisi komponen KHL untuk menyesuaikan harga komponen tersebut dilakukan pada akhir tahun," katanya. Kenaikan harga BBM juga dapat berakibat naiknya biaya produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi sehingga membebankan kenaikan biaya produksi tersebut kepada pekerja, seperti menunda pembayaran gaji, memotong gaji atau mengurangi jumlah pekerja. Anggota DPR asal Kepulauan Riau ini meminta Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertras) untuk mengimbau Apindo agar tidak melakukan hal-hal tersebut kepada karyawannya.
Dan contoh selain itu Menjelang keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, konsumsi bensin jenis Premium di Surakarta meningkat antara 20-25 persen. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Surakarta Asih Widodo mengatakan kenaikan konsumsi sudah berlangsung sejak 2-3 hari terakhir. “Kenaikannya antara 20-25 persen. Masih tergolong wajar,” katanya kepada wartawan seusai inspeksi mendadak di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surakarta, Jumat, 30 Maret 2012. Dia mencontohkan, untuk SPBU Sumber, dari rata-rata konsumsi harian untuk Premium di angka 20 kiloliter, dalam tiga hari terakhir naik menjadi 24 kiloliter per hari. Pom Bhayangkara mencatat konsumsi Premium rata-rata harian biasanya sebesar 26 kiloliter bertambah menjadi 28 kiloliter. Sedangkan untuk konsumsi Pertamax malah turun cukup banyak dari 700 liter menjadi 500 liter sehari.  Meskipun konsumsi naik, dia memastikan stok di SPBU tetap terjaga. Sebab, SPBU juga menambah stok agar tidak kekurangan. Pengawas SPBU Sumber, Sumarsono, mengatakan, untuk mengantisipasi naiknya konsumsi masyarakat, pihaknya tiap hari menambah stok hingga 8 kiloliter. “Jadi secara stok, kami aman,” ujarnya.
Naiknya konsumsi Premium disebabkan akhir-akhir ini masyarakat pengguna kendaraan pribadi cenderung mengisi penuh tangki bahan bakarnya. Misalnya, untuk mobil pribadi yang biasanya hanya membeli Rp 50 sampai Rp 100 ribu, sekarang memilih mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraannya.  Kenaikan juga terjadi pada pembelian Premium dengan jeriken. Sumarsono mengatakan, jika di hari biasa total pembelian mencapai 1.500 liter, maka dua hari terakhir melonjak menjadi 3 ribu liter. Sedangkan di SPBU Bhayangkara tidak ada pembelian dengan jeriken, mengingat lokasinya di tengah kota. Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta Glondong Rumbogo meminta SPBU untuk tidak melayani pembelian Premium dan aolar dengan jeriken pada Sabtu, 31 Maret 2012.
“Ada edaran dari pemerintah Surakarta yang meminta agar tidak melayani jeriken dulu,” ujarnya. Alasannya agar tidak terjadi antrean panjang dan agar tidak ada kecemburuan di masyarakat jelang kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia juga memastikan 22 pom bensin di Surakarta sudah beroperasi selama 24 jam. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi.
Akan tetapi "Jika target inflasi Jatim tahun 2012 mencapai 4,5 persen maka kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April mendatang menimbulkan inflasi sekitar 2,5 persen," kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Kantor Bank Indonesia (BI) Surabaya, Soekowardojo, ditemui usai Rapat Pleno Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim, di Surabaya, Kamis.
Namun, prediksi dia, pada bulan Maret ini besaran inflasi Jatim bisa melebihi 0,2 persen seiring rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Walau demikian, kami imbau Pertamina bisa menjamin ketersediaan BBM bersubsidi aman sehingga nihil adanya kelangkaan komoditas tersebut," ujarnya. Proyeksi inflasi Jatim selama Maret 2012, menurut dia, dipengaruhi kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Harga cabai rawit meningkat menjadi Rp33.000 perkilogram sedangkan Februari lalu hanya Rp22.000. "Selain itu, harga minyak goreng pada bulan Maret ini naik menjadi Rp13.000 perkilogram sedangkan Februari 2012 memberlakukan harga Rp12.000," katanya. Di sisi lain, jelas dia, harga jual beras selama bulan Maret meningkat menjadi Rp9.500 perkilogram tapi pada bulan Februari 2012 masih di posisi Rp9.200. "Beruntung harga beras hanya naik sedikit, menyusul panen raya yang terjadi di beberapa wilayah di Jatim pada triwulan I/2012," katanya. Untuk mengantisipasi terus meningkatnya harga sejumlah bahan pokok, harap dia, pemerintah daerah harus segera mengamankan ketersediaan bahan pokok di Jatim seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng. "Mereka perlu mendata berapa stok seluruh bahan pokok yang ada saat ini. Pengamanan pasokan bahan pokok sangat penting supaya masyarakat tetap bisa membeli komoditas itu sesuai kebutuhannya," katanya. pemerintah juga perlu memastikan agar tarif layanan publik seperti rumah sakit dan air tidak mengalami kenaikan secara bersamaan dengan meningkatnya harga BBM bersubsidi. "Kenaikan itu idealnya dilakukan tiga bulan setelah peningkatan harga BBM. Tapi, kami menyayangkan tarif pajak bumi dan bangunan justru sudah meningkat sekarang
 Akibat dampak kenaikan harga BBM yang berdampak pada sektor Industri. Herlini meminta pemerintah sebaiknya mengkaji ulang dampak dari kenaikan harga BBM yang nyata-nyatanya berdampak luas pada masyarakat kelas menengah kebawah seperti kalangan buruh ini. "Jelang kenaikan BBM ini saja, harga obat generik ditetapkan naik 6 sampai 9 persen oleh Kemenkes, salah satu alasannya adalah akibat kenaikan harga BBM," ujarnya. Masih ada solusi lain untuk mengatasi kenaikan harga minyak dunia selain menaikkan harga BBM bila Pemerintah mau kreatif dan tidak selalu mencari solusi yang paling mudah. Seperti melakukan penghematan anggaran dengan melakukan diet ketat untuk tidak belanja hal-hal yang tidak penting, memaksimalkan pendapatan pajak agar tidak bocor dan lain-lainnya. "Asal ada good will saja dari pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM," ujarnya.